TESIS dalam penulisan
karangan ilmiah merupakan langkah awal penulisan. Tesis dibentuk berdasarkan
topik dan tujuan. Perlu diketahui dulu topik dan tujuan barulah dirumuskan
tesis karangan. Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dalam karangan
ilmiah. Tanpa mengetahui pokok masalah yang akan dibicarakan penulis tidak
dapat menetukan permasalah serta sasaran apa yang akan dicapai dalam penulisan.
Supaya topik itu dapat ditetapkan dengan jelas dan menarik, penulis menentukan
topik berdasarkan penguasaan permasalahan. Setelah topik ditetapkan, penulis
menentukan tujuan dari topik yang telah ditetapkan. Tujuan dari topik itu
adalah sasaran yang akan dicapai penulis berdasrkan topiknya. Tujuan semacam
pembatasan topik agar tidak menyimpang dari permasalahan. Pada dasarnya tujuan
mempersempit permasalahan yang akan dibicarakan dalam karangan. Oleh karena
itu, tujuan harus lebih terbatas atau lebih sempit dari topiknya. Setelah topik
dan tujuan ditetapkan dengan jelas, penulis merumuskan topik dan tujuan itu ke
dalam tesis. Degan demikian, TESIS adalah perumusan topik dan tujuan dalam
bentuk kalimat dengan menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan. Tesis lebih
menonjolkan topik daripada tujuan dengan maksud penulis karangan ilmiah
melakukan analisis, intrpretasi, dan sintesis. Dalam proses penulilasan
karangan ilmiah, tesis merupakan “payung” bagi tahapan penulisan ilmiah.
Misalnya, dalam menyusun kerangka karangan penulis berpedoman pada tesis. Jadi,
tesis semacam rambu-rambu pedoman dalam penulisan. Namun, penentuan sebuah
tesis juga dapat dilakukan berdasarkan karangan yang sudah jadi (publikasi
ilmiah). Dengan demikian, tesis mampu meramalkan, mengendalikan, dan
mengarahkan penulis pada proses lanjut penulisan, yaitu penyusunan kerangka
karangan (outline).
Dalam penulisan karangan ilmih, penulis tidak langsung menulis setelah
mengetahui tesis karangannya, tetapi harus menata pokok-pokok
bahasan itu ke dalam kerangka karangan.
KERANGKA
KARANGAN adalah suatu rencana kerja ilmiah yang teratur untuk mendeskripsikan
penyusunan pokok-pokok bahasan ke dalam bab dan subbab dengan menampilkan acuan
berupa sumber rujukan (referensi) yang digunakan. Tahapan penyusunan kerangka
karangan itu perlu dimanfaatkan oleh penulis karena kerangka mempunyai beberapa
fungsi penting dalam proses penulisn, di antaranya;
(1) Tidak mengolah ide sampai dua kali sehingga
penulisan tidak keluar dari pokok masalahnya.
(2) Menciptakan klimaks yang berbeda setiap bab
sehingga ada variasi dalam penyajian materi karangan,
(3) Mengingatkan
penulis pada bahan/materi sebagai sumber rujukan dan bahan.
(4) Membaca ulang karangan yang sudah selesai dapat
menciptakan kembali reproduksi yang sama dari pembaca.
(5) Dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai
umum, dan spesifikasi karangan, dan
(6) Berarti setengan karang sudah selesai dilakukan
atau merupakan tahapan akhir dari prapenulisan.
Setelah mengetahui fungsi kerangka karangan bagi
penulis, penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut.
(1)
Perumusan tesis dan pngungkapan maksud dengan
jelas dan benar.
(2)
Penginventarisan topik ke dalam sub-subtopik
secara maksimal.
(3)
Pengevaluasian semua topik yang telah dirinci ke
dalam tahapan:
(a) semua bab topik relevan dengan tesisi,
(b) jangan ada topik yang sama, dan
(c) semua topik dan subtopik sudah disusun secara paralel,
(4)
Tahapan (3a)
dan (3b) dilakukan secara berulang untuk mendapatkan subtopik yang terinci
(5)
Penetapan pola
susun ragangan yang tepat: pola alamaiah atau pola logis.
(6)
Sadarilah ragangan tidak sekali buat.
(7)
Ragangan ini sebagai pedoman penyusunan daftar
isi karangan.
Melalui tahapan penulisan kerangka karangan,
penulis perlu memerhatikan persyaratan penyusunan kerangka karanganberikut.
(1)
Tesis sudah jelas dan benar,
(2)
Data primer dan
data sekunder sudah terkumpul, dibaca, dan dikutip dalam catatan.
(3)
Tiap unit dalam kerangka karangan mempunyai satu
gagasan.
(4)
Pokok-pokok kerangka karangan disusun secra
logis, di antaranya
(a)
unit pokok terinci secara maksimal,
(b)
tiap rincian ada kaitannya dengan unit atasan
langsung, dan
(c)
urutan rincian baik dan teratur
(5)
Pilihlah pola kerangka karangan yang diterapkan
(a)
pola alamiah spasial,
(b)
pola alamiah kronologis,
(c)
pola alamaiah topik yang ada
(6)
Pola logis yang digunakan,
(7)
Pasangan simbol
disusun secara taat asas dengan menggunakan sistem
(a)
sistem lekuk,
(b)
sistem lurus, dan
(c)
sistem gabungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar