Selasa, 29 November 2016

PENYUSUNAN KALIMAT




A.       Kalimat

=    serangkaian kata yang tersusun secara bersistem sesuai dengan kaidah yang berlaku, untuk mengungkapkan gagasan secara relatif lengkap, dimulai huruf kapital dan diakhiri tanda titik/tanda tanya/tanda seru. Contoh: kuda putih itu

kuda putih itu mengalami kecelakaan
kuda putih itu mengalami kecelakaan di jalan raya


B.  Unsur-unsur Kalimat
1.  Subyek

(jawaban pertanyaan siapa/apa unsur yang dijelaskan)

2. Predikat

(jawaban pertanyaan mengapa/bagaimana unsur yang dijelaskan; menerangkan perilaku/keadaan subyek)

3. Objek

(ada pada kalimat verbal yang predikatnya kata kerja intransitif; bisa dipasifkan)

4.    Pelengkap

(ada pada kalimat verbal yang predikatnya kata kerja transitif; tidak bisa dipasifkan)

5.    Keterangan
(menjelaskan predikat; bersifat manasuka)


C.    Pola Kalimat
1.    S-P-(K)
Contoh :- Dia terjatuh di kamar mandi.
-  Saya tertidur di kursi

2.    S-P-O-(K)
Contoh :- Tadi pagi dia menerbangkan pesawat itu
-    Saya mempelajari materi ini sampai tuntas
-    Saya mengalami sakit batuk sejak seminggu yang lalu

3.    S-P-Pel-(K)
Contoh :- Kemarin saya sakit kepala
-  Mereka bersama-sama belajar matematika

4.    S-P-O-Pel-(K)

Contoh :- Pemerintah mengirimi korban bencana alam bahan makanan dengan cepat


(bandingkan: Pemerintah mengirimkan bahan makanan kepada korban bencana alam dengan cepat)

D.    Kalimat Tunggal
=  kalimat yang terdiri dari satu pola dasar

E.     Kalimat Majemuk
=  kalimat yang memiliki lebih dari satu pola dasar

1.      Majemuk Setara
-          masing-masing klausa berkedudukan sama

-    kata hubung  pilihan                        : atau
penggabungan   : dan, serta
urutan waktu       : lalu, kemudian, setelah itu

pertentangan        : tetapi, padahal, sedangkan

2.      Majemuk Bertingkat
-          klausa yang satu berkedudukan tidak sama dengan klausal lain

-    bagian inti                                          : induk kalimat
bagian yang menjelaskan          : anak kalimat
-    kata penghubung                           : jika/kalau, seandainya/andaikata,
sebab/karena, ketika/waktu/saat, apabila,
agar/supaya,
meskipun/walaupun/sekalipun

-          apabila anak kalimat dan kata penghubung di awal kalimat, gunakan koma apabila induk kalimat dan kata penghubung di tengah kalimat, tanpa koma Contoh: - Supaya tidak sakit, setiap orang perlu tidur secukupnya.

-    Setiap orang perlu tidur secukupnya supaya tidak sakit.

F.     Kalimat Efektif

= kalimat yang dapat mewakili maksud penutur/penulis dan dapat dipahami secara tepat oleh pendengar/pembaca

Syarat

1)      Kelengkapan
-          memiliki semua unsur yang disyaratkan (S, P, O, Pel, K)
-          contoh: (perbaikilah)

·     Kegagalan proyek itu karena ketidakjujuran pemborongnya.
·     Dokter itu telah menyuntik lebih dari tiga kali.
·     Negara donor yang tergabung dalam CGI meminjami Indonesia.

2)      Kesejajaran

-          sejajar antara gagasan yang diungkapkan dengan bentuk bahasa yang digunakan

-          contoh: (perbaikilah)

·   Program kerja ini sudah lama diusulkan, tetapi pimpinan belum juga menyetujuinya.

·   Peningkatan disiplin pegawai dapat dilakukan dengan: a. menyediakan sarana kerja yang memadai


b.   memberi contoh atau teladan oleh atasan, dan
c.    penciptaan suasana kerja yang menyenangkan.

3)      Kenalaran

-          ada hubungan yang logis antara bagian-bagian dalam kalimat dengan maksud penutur/penulis

-          contoh : (perbaikilah)

·     Terhadap pendapat anda, saya belum jelas.

·     Dewan Keamanan PBB mengecam keras terjadinya pembunuhan terhadap 21 warga Palestina yang tewas.

4)  Kecermatan

-          gunakan unsur kalimat yang benar-benar diperlukan, hindari yang tidak diperlukan

-          gunakan kata penghubung secara tepat (intrakalimat atau antarkalimat)
-          contoh: (perbaikilah)

·     Sebelum rencana kerja ini diajukan, rencana kerja ini sebaiknya dicek terlebih dahulu.

·     Semua bukti-bukti dan sebagian saksi-saksi telah siap diperiksa.

·     DIY dikenal dengan kain batiknya. Yaitu batik tulis yang dahulu hanya dipakai oleh orang-orang yang berduit.

·     Saya tidak sependapat dengan mereka, namun demikian saya tidak akan menentangnya.

5)      Kegramatikalan

a)       Kejelasan struktur kalimat Contoh: (perbaikilah)
·     Saya akan tanyakan masalah ini kepada dosen.
·     Pemerintah memungut dari rakyat.

b)   Ketaatasasan penggunaan imbuhan Contoh :

·   Siapa namanya?
·   Anak-anak sedang baca buku di perpustakaan

c)    Ketetapan penggunaan bentuk pasif
(a)
Btk I
(tunggal/jamak)
Þ kt. benda
+ kt. kerja
(b)
Btk II
(tunggal/jamak)
Þ kt. benda
+ kt. kerja
(c)
Btk III
(tunggal/jamak)
Þ kt. kerja
+ kt. benda

Contoh: (perbaikilah)

·   Kata-katamu tidak dipahami olehku.
·   Sudah disadari oleh kita bahwa merokok membahayakan kesehatan.
·   Tugas ini harus dikerjakan oleh kamu.
·   Penghargaan itu akan segera diterima oleh kalian.

·   Belum dia sampaikan pesan dari paman untuk ibunya.
·   Proyek pembangunan taman kota harus segera mereka selesaikan.




d)   Kelengkapan unsur keterangan Contoh: (perbaikilah)
·   Memenuhi panggilan ketua, saya akan datang ke kantor
·   Saya akan datang ke kantor memenuhi panggilan ketua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang yang berhak menerima zakat (Mustahiq Zakat) dan orang yang tidak berhak menerima zakat serta BAZNAS

Orang- orang yang berhak menerima zakat disebut Mustahiq zakat . Kata asal mustahiq yaitu haqqo yahiqqu hiqqon wa hiqqotan yang artiny...