Selasa, 29 November 2016

Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah



BI, sebagaimana bahasa pada umumnya, digunakan untuk tujuan tertentu dan dalam konteks. Tujuan dan konteks ini akan menentukan ragam BI yang harus digunakan. Seseorang yang menggunakan BI untuk orasi politik, misalnya, akan menggunakan ragam yang berbeda dari orang lain yang menggunakannya untuk menyampaikan khotbah Jum‘at atau bahan kuliah. Mahasiswa disadarkan bahwa dalam dunia akademik/ilmiah, ragam BI yang digunakan ádalah ragam ilmiah, yang memiliki ciri khas yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran yang mendukung tumbuhnya pemahaman mereka terhadap pengertian BI ragam ilmiah.

(1)          Pengertian dan Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Selanjutnya, bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.

Bahasa Indonesia bersifat cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama. Sementara itu, sifat lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Bahasa Indonesia ragam ilmiah juga menghindari penggunaan kalimat fragmentaris. Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat ini terjadi antara lain karena adanya keinginan penulis mengungkapkan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang akan diungkapkan.


Bahasa Indonesia ragam ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif. Sifat formal dan objektif ditandai antara lain oleh pilihan kosa kata, bentuk kata, dan struktur kalimat. Kosa kata yang digunakan bernada formal dan kalimat-kalimatnya mengandung unsur yang lengkap. Sementara itu, sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Terakhir, sifat konsisten ditampakkan pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain dan istilah yang sesuai dengan kaidah dan semuanya digunakan secara konsisten.

(2)             Menggunakan Bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah

Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempat hal tersebut serta hasil penelitian secara tertulis dan lisan. Itu berarti, pada saat menulis tulisan ilmiah penulis harus berusaha keras agar bahasa Indonesia yang digunakan benar-benar menunjukkan sifat yang cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Sifat-sifat bahasa Indonesia yang demikian ditampakkan pada pilihan kata, pengembangan kalimat, pengembangan paragraf, kecermatan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan aspek-aspek mekanik lainnya.

Bagaimana halnya dengan presentasi ilmiah? Ketika melakukan presentasi ilmiah, presenter juga dituntut berusaha sekuat tenaga agar bahasa Indonesia lisan yang digunakan diwarnai oleh sifat-sifat ragam bahasa Indonesia ilmiah sebagaimana yang dikemukakan di atas. Sementara itu, beberapa fasilitas dalam penggunaan bahasa lisan tetap bisa dimanfaatkan, misalnya adanya kesempatan untuk mengulang-mengulang, menekankan dengan menggunakan intonasi, jeda, dan unsur suprasegmental lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang yang berhak menerima zakat (Mustahiq Zakat) dan orang yang tidak berhak menerima zakat serta BAZNAS

Orang- orang yang berhak menerima zakat disebut Mustahiq zakat . Kata asal mustahiq yaitu haqqo yahiqqu hiqqon wa hiqqotan yang artiny...